Pengikut

Selasa, 26 Agustus 2014

               Setiap manusia dilahirkan menurut dengan kehendakNya. Ketika kita melihat kebelakang disaat kita dilahirkan oleh seorang ibu dengan penuh perjuangan nyawa, seharsunya kita mampu bersyukur karna kita dapat lahir di dunia ini. Tuhan telah menciptakan kita, Ia ingin kita lahir ke dunia ini untuk melakukan apa yang Ia kehendaki. Terkadang kita tidak mengerti setiap panggilan Tuhan dalam hidup kita.
               Kita telah menjadi seorang pemenang dari awal mula kita menjadi sebuah Zigot dimana hanya satu sperma saja yang cepat itulah yang akan menjadi pemenang dan akhirnya menjadi zigot lalu menjadi embrio, janin dan menjadi bayi lalu tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang dewasa. Dari awal mula kita telah diciptakan penuh dengan keajaiban dan kemenangan. Dan kita lahir menjadi seorang pemenang karna kita diciptakan oleh seorang pemenang dunia.
               Kadang kita buta, kita tak mampu melihat indahnya hidup kita ketika kita mengalami kesusahan. Kita selalu menyalahkan Tuhan atas semua masalah kita, kita selalu anggap Dia tiada dan kita selalu lupakan Dia dalam segala perbuatan kita. Kita hanya berfikir bahwa kesuksesan dan keberhasilan kita karna perjuangan kita bukan karna anugrah Tuhan. Betapa sakitnya hati seorang Bapa yang menciptakan kita namun Ia mengampuni kita.
               Padahal seharusnya kita tahu setiap kita melakukan pekerjaan kita dengan penuh kesibukan kita, Ia selalu berharap kita ingat Dia. Namun begitu sibuknya kita hingga kita lupakan Dia. Kadang sering kita lebih memilih pekerjaan kita dibandingkan kasih Tuhan yang ada di setiap waktu, padahal Yesus dekat dengan kita, Ia ada di hati kita selalu.
               Dengan kita melihat diri kita, kita seharusnya bersyukur dengan Tuhan karna kita masih diberikan nafas meski itu hanya sedetik, tapi nafas kita tak akan pernah bisa dibayar dengan sepersen uangpun. Kita adalah manusia kaya. Mengapa ? coba bayangkan, apa kita mau tangan kita dibeli orang dengan 1 milyar? Apa kita mau jari kita yang kecil di beli orang dengan 1 triliun ? Tidak kan? Nah, betapa kayanya kita, karna diri kita telah dibayar lunas oleh Tuhan bukan dengan uang, barang, atau apapun, tapi dengan kasih, cinta dan nyawa yang mungkin tidak ada seorangpun yang mampu menebusnya. Maukah kita membayarnya ? Mungkin kita tak akan mampu, namun 1 hal yang Tuhan inginkan, kita mampu pergunakan hidup kita dengan sebaik-baiknya untuk Dia dan orang lain. Kita telah terlebih dahulu mengenal kasih dari Nya, maka Tuhan ingin kita berbagi kasih kepada orang lain agar mereka mampu mngenal kasih Tuhan dari kita.
               Ada beberapa cerita juga yang dapat kita lihat, melalui acara Kick Andy yang dapat memotifasi kita, bahwa apa yang kita terima tak perlu kita sesali karna semua pasti indah pada waktunya. Dan menjadi seorang hero yang rendah hati dan menjadi lilin dalam gelap. Bagaimana menjadi seorang yang telah terkena bencana begitu hebat penuh penderitaan ia masih mampu berdiri dengan teguh dan bangkit untuk memulai hidup baru. Penuh malu dan kata-kata ejekan ia terima namun ia percaya Tuhan selalu ada untuknya, ia hanya ingin 1 bakal biji saja yang tumbuh agar tanaman kembali subur dari kerasnya tsunami yang telah menyapu habis segala tanaman. Ingat, Tuhan memesan satu hal untuk kita mampu merawat bumi ini beserta isinya. Hal inilah yang dilakukan oleh seorang bapak yang begitu rela menjual seluruh perhiasan istrinya hanya demi sebiji tanaman. Walau kadang banyak cercaan dan tamparan kata yang terlontar dari bibir buli orang, namun ia tidak peduli, ia hanya ingin tanah yang tandus menjadi tanah subur dan menjadi sebuah tempat yang baru. Luka memang pahit namun kepahitan tak perlu kita simpan lama karna hanya akan menjadi sebuah halangan untuk kita maju. Bapak Viktor (NTT) ialah seorang bapak yang mempunyai hati besar dan ia mampu bangkitkan kota itu menjadi baru.
               Seorang guru dengan penuh keterbatasan ilmu, biaya, dan keterbatasan tempat ia tetap mampu mengajar siswanya dengan baik. Tempat sekolah yang tidak layak, menjadikan semangat dan cambukan untuknya dapat maju dan mencerdaskan anak didiknya untuk menjadi seorang pemenang. Ia tahu, ia hanya seorang guru yang lulus SD yang tak mampu melanjutkan sekolah karna tak punya biaya. Tapi satu hal yang ia inginkan bukan uang namun ia mengabdi demi kecerdasan anak bangsa, ia hanya ingin anak didiknya menjadi pandai dan lebih baik dari dia. Ia rela karna ia tahu bahwa ilmu itu murah. Setiap orang mempunyai hak belajar walaupun tidak memiliki uang namun ilmu semua orang punya hak, itulah yang dilakukan seorang bapak guru sekaligus kepala sekolah yang bernama Pak Wanhar.
               Ia seorang dokter luar negri, ia sekolah tinggi-tinggi menjadi dokter di Belanda. Ia relakan dirinya untuk datang ke Indonesia bukan untuk dirinya, ia tahu bahwa pekerjaannya adalah mulia, ia pergunakan hatinya untuk merawat dan memeriksa orang Indonesia yang terkena kusta tanpa ia pungut biaya. Ia hanya ingin semua orang sembuh karna kesehatan itu mahal harganya karena setiap orang juga punya hak untuk memperolehnya. Ia benrnama dr.Gisela Borouka. Dan seorang perawat yang hanya menjadi perawat biasa ia mempunyai hati begitu besar seperti yang lain, ia berjuang melawan badai angin kencang lautan, ia melawan keras dan kuatnya ombak demi satu tujuan, yaitu semua orang di daerah itu sembuh. Ia tak ingin mereka hanya menunggu kematian dalam derita sakit, maka ia merubah setiap pikiran mereka untuk tetap bertahan hidup. Karna setiap orang mempunyai hak untuk hidup. Ia adalah seorang suster atau perawat hebat yang bernama Suster Apung.
               Meskipun banyak ledekan cercaan dia seorang pria tegar. Demi kemakmuran budaya Indonesia ia mau berjuang menjadi seniman penari, walau sering dibilang seperti ‘cewek’ tapi ia tak peduli yang ia pentingkan adalah budaya kita tidak diakui negara lain. Ia ingin memperjuangkan budaya Indonesia walau harus menahan malu. Namun ia mampu dan ia menjadi hebat karna keteguhan hatinya. Ia adalah seorang laki-laki baik yang bernama Didi NIni Towo dari Jogjakarta.
               Seorang laki-laki setengah baya yang begitu hebat ia mempunyai hati yang penuh kasih, kepeduliannya kepada orang lain membuatnya memiliki kelembutan hati. Ia menjadikan rumahnya yang begitu sederhana untuk menampung orang gila jalanan untuk ia didik supaya mereka mampu kembali lagi menjadi manusia baru. Ia berikan makan, tempat tidur yang layak karna ia tahu setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan sebuah kasih. Ia hanya tak ingin mereka tidak terawat dan menjadi tersingkirkan dari orang, menjadi manusia asing. Namun ia berfikir bahwa semua manusia sama dihadapan Tuhan hanya bedanya adalah kita normal secara jiwa namun mereka belum sembuh akan jiwa mereka karna mereka rindu akan kasih. Bapak Gendung Mulatif ialah yang mempunyai ketulusan yang luar biasa untuk memikirkan orang lain.
               Belajar dari sebuah penderitaan dan ujian. Bangkit dari kegelapan menjadi manusia baru yang penuh dengan kebanggaan dan keberhasilan. Sebuah kecelakaan yang membuat kakinya patah membuatnya terpukul, sempat ia lengah, namun ia tahu bahwa masih ada hari esok yang penuh harapan. Ia bangkit dan berjuang melawan rasa malu dan rasa kecewanya karna telah kehilangan setngah dari kakinya. Ia mulai bangkit dan bangkit hingga ia menjadi manusia yang memotifasi orang lain. Ia tahu penderitaan kehilangan satu kaki, namun dengan ia membuat sebuah kaki palsu yang ia buat bukan untuk dirinya sendri namun juga untuk orang lain. Kaki palsu itulah yang membawanya bangkit dari kegelapan. Ia membuat banyak kaki palsu untuk teman-teman yang telah kehilangan satu kaki. Ia tidak memungut biaya yang mahal karna ia anggap mereka semua adalah saudaranya sendiri. Hati besar yang bangkit karna kasih telah sadarkannya dan ia tetap bersyukur. Ia tetap mampu bekerja melakukan banyak hal.
               Peristiwa yang sangat membuatnya terpukul adalah pada saat ia harus kehilangan seorang anaknya yang ia banggakan yang meninggal karna kecelakaan. Namun begitu besar hatinya, ia mampu mengampuni supir yang menabrak anaknya. Ia hanya tak ingin supir itu dipenjara padahal supir itu menjadi tulang punggung keluarganya. Ia berfikir bahwa tak akan pernah ada gunanya kita larut dalam kesedihan dan tidak ada gunanya kita terus memendam rasa dendam. Hati yang besar itulah yang membuatnya menjadi seorang laki-laki yang kuat dan tegar, ia bernama Sugeng Siswoyudono.
               Dari cerita-cerita di atas kita dapat ambil sebuah kesimpulan bahwa kita hidup harus menjadi sebuah terang walau kita sendiri juga dalam kondisi yang terpuruk namun kita juga harus bangkit supaya kita mampu memotifasi orang lain. Yang awalnya kita ZERO jadilah HERO, yang awalnya kita NOTHING jadilah SOMETHING. Janganlah kita ubah orang lain, namun ubahlah orang lain dengan cara kita mengubah diri kita sendiri menjadi yang lebih baik. Bukan untuk diri sendiri namun jadilah dampak bagi orang lain disekitar kita.
               “Mungkin kita tak sehebat superman, mungkin juga kita tak secerah mentari, namun setidaknya kita mampu menjadi lilin bagi kegelapan.”  -mentary.h.-
              
               GBU.......
              
kehidupan yang dijalani setiap manusia memanglah berbeda. keinginan manusia memiliki kehidupan yang baik adalah mimpi setiap orang. sebagian manusia mengucap syukur akan segala kekurangan yang terjadi dalam hidupnya. kehidupan yang membahagiakan hanyalah kita yang menentukan. menentukan jalan yang Tuhan sediakan dan tetapkan atau memilih jalan yang diingini sendiri.

DHF


ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF


Di susu noleh : (IV A)
Agnes AgustinaWidiaPutri                (322970)
Aufrida Hanitya                                  (322972)
Sr. Galuh Wijayanti.                          (322985)
Gregorius Agung S.                            (322986)
Marga Pratiwi                                     (322993)
Mentary Harindira                              (323000)



Akademi Keperawatan Panti Rapih
Yogyakarta
2014

A.    Konsep Dasar Penyakit
1.     Definisi.
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypti dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik.
DHF adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti (Seoparman, 1996)
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan sejumlah virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala umum demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah suatu peyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti (Suriadi, 2010).
Dari beberapa pegertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yag terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi.














2.     Etiologi
Virus dengue sejenis arbovirus.
Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif.
Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan saat wabah di Filiphina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitive terhadap in aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70 °C.
Keempat serotif tersebut telah ditemukan pula di Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak.
Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang, adapun cirri-ciri nyamuk penyebar demam berdarah adalah
a.      Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih.
b.     Hidup di dalam dan sekitar rumah.
c.      Menggigit dan menghisap darah pada waktu siang hari.
d.     Senang hinggap pada pakaian yang bergantung di dalam kamar dan bersarang dan bertelur di genangan air jernih seperti bak mandi, tempayan vas bunga.






















3.    
DHF
 
Patofisiologi


 

Viremia
 
                                                    










 























Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan aedes aegyti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi system complement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptide yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding itu.
Terjadinya trombositopeni, menurunnya fungsi trombosit dan menurunya factor koagulasi (protrombin dan fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemorrhagic.


4.     Tanda dan gejala
a.      Demam tinggi selama 5-7 hari.
b.     Mual, muntah, tidak ada nafsu maka, diare, konstipasi.
c.      Perdarahan, terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
d.     Epistaksis, hematemesis, melena, hematuri.
e.      Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati.
f.      Sakit kepala.
g.     Pembengkakan sekitar mata.
h.     Pembesara hati, limpa dan kelenjar getah bening.
i.       Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah.

5.     Klasifikasi
DHF diklasifikasikan menjadi empat tingkat keparahan, dimana derajat III da IV dianggap DSS. Adanya trombositopenia dengan disertai hemokonsentrasi membedakan derajat I dan II DHF dari DF.
a.      Derajat I
Demam disertai dengan gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b.     Derajat II
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah kulit seperti ptekie, hematoma dan perdarahan dari tempat lain.
c.      Derajat III
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.
d.     Derajat IV
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tekanan darah tak terukur dan nadi tak teraba.

6.     Pemeriksaan Diagnostik
a.      Darah lengkap
1)     Trombosit menurun
2)     HB meningkat lebih 20%
3)     HT meningkat lebih 20%
4)     Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5)      Protein darah rendah
6)     Ureum PH bisa meningkat
7)     NA dan Cl rendah
b.     Serology : uji HI (Hemaglutination inhibition test)
1)     Rontgen thorax : efusi pleura
2)     Uji tes tourniket (+)


7.     Penatalaksanaan
a.      Pemberian cairan yang cukup
Cairan yang diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat demam tinggi, anoreksia, dan muntah.
b.     Antipiretik
Seperti golongan asetaminofen (parasetamo), jangan berikan golongan salisilat karena dapat menyebabkan bertambahnya perdarahan.
c.      Antikonvulsan
Bila penderita kejang dapat diberikan : diazepam atau fenobarbital.
d.     Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat.
e.      Tirah baring
f.       Pemberian makanan lunak.
g.     Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, RR).
h.     Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
i.       Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk.
j.       Periksa HB, HT dan trombosit setiap hari.
k.     Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus dengue. Kedua antibodi ini muncul 5-7 hari setelah infeksi. Hasil negatif bisa saja muncul mungkin karena pemeriksaan dilakukan pada awal terjadinya infeksi. IgM akan tidak terdeteksi 30-90 hari setelah infeksi, sedangkan IgG dapat tetap terdeteksi seumur hidup. IgM yang positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala yang mendukung terjadinya demam berdarah. Pemeriksaan IgG dan IgM ini juga bisa digunakan untuk membedakan infeksi dengue primer atau sekunder.
dengue tabel




8.     Komplikasi
a.      Perdarahan luas
b.     Syok hipovolemik
c.      Pleural Effusion
d.     Penurunan kesadaran





9.   Cara mencegah penyakit DHF
Pencegahan penyakit DHF dikenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk (PSM) yang dapat dilakukan dengan cara berikut:
a.            Kimia
Pengendalian secara kimia antara lain dilakukan dengan dua teknik

    1) Pengasapan/fogging (menggunakan malatyon dan fenthion) yang berguna untuk mengurangi penularan sampai batas waktu tertentu.
2) Abathisasi atau pemberian bubuk abate pada tempat –  tempat penampungan air seperti :tempayan, ember, vas bunga, kolam dan sebagainya.

b.            Biologi
          Pencegahan atau pengendalian biologis antara lain dilakukan dengan memelihara jenis ikan pemakan jentik/larva (ikan nila, ikan guppy, dan sebagainya).

c.            fisik
Pengendalian secara fisik ini dikenal dengan kegiatan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Adapun yang dimaksud adalah menguras bak mandi, bak WC, menutup tempat penampungan air rumah tangga, mengubur barang-barang bekas seperti botol, kaleng, ban, dan lain-lain untuk mencegah tergenangnya air di tempat-tempat itu.
B.    Konsep Asuhan Keperawatan
1.     Pengkajian
a.      Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku,pekerjaan, alamat, pendidikan, diagnose medik, tanggal masuk rumah sakit.
b.     Keluhan utama
c.      Riwayat keperawatan
d.     Riwayat kesehatan dahulu
e.      Riwayat kesehatan sekarang
f.      Riwayat kesehatan keluarga
g.     Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
1)     Riwayat demam dengue
2)     lingkungan rumah yang padat, apakah banyak air yang tergenang, pembuangan barang-barang bekas dan kaleng-kaleng bekas sembarangan.
h.     Pola nutrisi / metabolic
1)     Intake menurun karena mual.
2)     Apakah adanya penurunan BB?
3)     Adakah kesulitan saat menelan?
i.       Pola eliminasi
1)     Apakah konstipasi atau diare?
2)     Apakah tinja berwarna hitam pada perdarahan hebat?
3)     Apakah produksi urin menurun?
j.       Pola aktivitas dan latihan
1)     Badan lemah, nyeri otot dan sendi
2)     Tidak bisa beraktivitas, pegal-pegal seluruh badan.
k.     Pola istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur apakah terganggu karena demam, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi serta gelisah?
l.       Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
1)     Adanya perasaan cemas, takut terhadap penyakitnya
2)     Apakah ingin ditemani orang tua atau orang terdekat saat sakit
m.   Pemeriksaan fisik
1)     Inspeksi : keadaan umum dan tanda-tanda vital. Adanya penurunan kesadaran, kejang dan kelemahan, kedalaman bernafas.
2)     Palpasi : suhu tinggi, nadi teraba cepat, lemah, kecil sampai tidak teraba, kulit dingin, lembab.
3)     Perkusi : perkusi suara paru.
4)     Auskultasi : adakah suara nafas tambahan (ronchi, wheezing), kadang terdapat batuk dan pharingitis karena demam yang tinggi.
n.     Pemeriksaan penunjang
1)     Darah lengkap
2)     Serology : uji HI (Hemaglutination inhibition test)
a)     Rontgen thorax
b)     Uji tes tourniket

2.     Diagnosa keperawatan
a.      Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
b.     Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam.
c.      Nyeri berhubungan dengan proses patologi penyakit
d.     Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak nafsu makan.
e.      Kurang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.






















3.  Evaluasi
a.     Tipe dokumentasi Evaluasi Keperawatan
1)     Evaluasi formatif yang menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi dengan respon segera.
2)     Evaluasi sumatif merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status pasien pada waktu tertentu
3)     Metode Dokumentasi Evaluasi Keperawatan
4)     Evaluasi formatif biasanya ditulis dalam catatan perkembangan, sedangkan
5)     Evaluasi sumatif dicatat dalam catatan naratif.

b.     Prinsip Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, untuk menilai keefektifan perawatan dan untuk mengkomunikasikan status klien dari hasil tindakan keperawatan. Dokumentasi evaluasi merupakan catatan tentang indikasi kemajuan pasien terhadap tujuan yang dicapai.

c.      Tujuan Evaluasi Keperawatan
1)     Mengkomunikasikan status klien dan hasilnya
2)     Memberikan informasi yang bermanfaat
3)     Memberikan bukti revisi untuk perencanaan keperawatan
4)     Standar dokumentasi untuk bagian III adalah terus mencatat pernyataan evaluasi keperawatan yang mendefinisikan keefektifan asuhan keperawatan.